48 Janda di Desa Patemon dapat Bantuan Jalin Matra, Hingga Rp138 Juta
- 2 October 2018
- 0
BONDOWOSO – Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menyerahkan bantuan kepala rumah tangga perempuan pada puluhan janda dalam acara Pokmas Penyerahan Bantuan Kepala Rumah Tangga Perempuan Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Provinsi Jatim 2018 di Kantor desa Patemon, kecamatan Tlogosari, Selasa (2/10).
Dalam sambutannya, Wabup Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, program jalin matra ini merupakan program dari Gubernur Jatim. Program ini dilaksanakan karena angka kemiskinan di Jatim masih cukup tinggi. Bahkan, 50 persen diantaranya ada pada perempuan.
“Tapi strategi Jatim, program Jalin matra diperuntukkan kepada kaum ibu-ibu. Karena kalau ibu-ibu dapat penghasilan biasanya paling pinter bisa untuk menambah, utamanya pemenuhan gizi. Supaya ada multiplier effect yang nantinya bisa dirasakan,” terangnya.
Ia pun mengingatkan agar bantuan yang diberikan jangan sampai dijual. Karena program ini diharapkan untuk menurunkan angka kemiskinan, utamanya yang ada di Bondowoso. Apalagi, Bondowoso masih masuk kategori kabupaten tertinggal dan miskin dengan angka kemiskinan 14,56 persen.
Baca Juga : BRK Raih Dua Penghargaan Sekaligus Dalam Pengembangan Kopi
“Ini tugas pemerintah yang sekarang, sekaligus juga tugas semua pejabat OPD yang ada di Bondowoso terutama juga para Kades,” ujarnya di hadapan para penerima.
Ia meminta kepada para pendamping buat progress record atau laporan berkala yang selanjutnya dilaporkan.
Sementara itu, Abdurrahman, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, mengatakan, kabupaten Bondowoso sejak 2015 telah mendapatkan bantuan alokasi dalam tiga kegiatan, penanggulangan feminisasi kemiskinan, bantuan rumah tangga sangat miskin dan program pengembangan kemiskinan. Khusus desa Patemon, telah menerima dua kegiatan yakni pada 2015 berupa bantuan Program pengembangan kemiskinan. Kemudian, di tahun 2018 ini mendapatkan bantuan penanggulanagan feniminisasi kemiskinan.
“Semua penerimanya usia lanjut. Karena memang kegiatan feminisasi diperuntukkan bagi penerima kepala rumah tangga perempuan sebagai tulang punggung,”terangnya.
Adapun, setiap penerima KRTP mendapatkan bantuan berupa stimulan senilai Rp 2,5 juta, yang diwujudkan berupa peralatan usaha sesuai kebutuhan usulan penerima. Dengan jumlah penerima 48 KRTP, sehingga total bantuan khusus ke desa Patemon yakni mencapai sekitar Rp 138 juta.
“Ada yang minta kulkas, mesin jahit, ada yang minta kasur karena profesinya tukang pijat makanya ini disesuaikan dengan permintaan mereka. Jadi peralatan ini bukan tim yang menentukan,” jelasnya.
Muhlis, Pendamping Bantuan Jalin Matra, mengharapkan, ke depan pemerintah daerah melalui Wabup Irwan yang merupakan Ketua Penanggulan Kemiskinan di Bondowoso, bisa mengurangi angka kemiskinan yang menjadi “momok” di Bondowoso.
Di samping itu, Ia mengharapkan agar program Jalin Matra bukan hanya dianggarkan oleh Provinsi. Melainkan, juga ada di APBD 2019, bisa menganggarkan untuk program-program kemiskinan.
“Saya sudah beberapa kali di tahun-tahun sebelumnya, sering mengusulkan ke daerah kabupaten Bondowoso agar ada dana sharing, cuma setiap usulan yang saya sampaikan selalu mentok tidak teranggarkan. Mudah-mudahan di tahun 2019 bisa dianggarkan,”urainya.
Ia menegaskan agar bantuan yang diberikan ini jangan sampai dijual.
“Jangan dijual, kalau dijual ibu-ibu nanti bisa berurusan dengan Polisi. Karena harapannya bantuan ini bukan untuk dijual melainkan untuk usaha,”pungkasnya. (Och)