Share

BONDOWOSO – Sekitar 30 persen ibu menyusui di Bondowoso tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Jika diestimasikan ada 100 ibu hamil, sekitar 66 orang diantaranya memberikan ASI eksklusif pada bayi, sementara sisanya belum.

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dari si Ibu tentang ASI eksklusif. Padahal, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan cukup diberikan ASI SAJA tanpa makanan tambahan.

Demikian dipaparkan oleh Heru Nugroho, Government Advocacy Advicor GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition) Jawa Timur, dalam acara Sosialisasi 10 LMKM, di Hotel Ijen View, Kamis (13/2/2020).

Ia menerangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh CPHI (Centre of public health n innnovation fakultas kedokteran) UDAYANA itu, pihaknya mensosialisasikan program 10 LMKM kepada seluruh petugas kesehatan mulai dari Kepala Puskesmas hingga tingkatan bawah di Bondowoso. Selanjutnya, GAIN juga akan melakukan pembinaan di rumah sakit dan Puskesmas untuk mengembangkan program tersebut.

Termasuk, mendorong untuk membuat kebijakan tertulis di masing-masing fasilitas kesehatan. Seperti, di rumah sakit tidak boleh dijual susu formula, kemudian ketersediaan sarana pojok laktasi bagi ibu menyusui di tempat kerja.

“Jadi habis ini bagaimana akan ada pelatihan-pelatihan kepada petugas dan sebagainya termasuk kita kembangkan sistem monitoring, kita kembangkan di lokasi ini rumah sakit dan Puskesmas,”urainya.

 

Baca Juga : Capaian Retribusi Pasar di Bondowoso Tahun 2019, Lampaui Target 17 Persen

 

Ditargetkan, melalaui program yang merupakan kerjasama Dinkes Bondowoso bersama GAIN Indonesia, dan CPHI Udayana itu, bisa meningkatkan cakupan ASI Eksklusif hingga 80 persen pada akhir 2020.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, M.Imron, dikonfirmasi mengaku bahwa sebenarnya cakupan ASI Eksklusif di Bondowoso telah berada di angka 64 persen. Angka ini diklaim telah di atas target.

Kendati demikian, pihaknya menyambut positif sosialisasi program 10 LMKM yang sebenarnya telah dilakukan sejak 2019 itu. Terlebih, hal ini juga menjadi upaya menekan angka stunting.

“(Upaya ini apakah salah satu upaya menekankan angka stunting?) jelas, karena salah satu penyebab stunting, dimulai dari remaja putri harus ada tablet tambah darah, kemudian ibu-ibu ketika dilahirkan jangan lupa ada program bahwa 1000 hari pertama kehidupan. Itulah yang menjadi masa untuk memberikan ASI sebaik-baiknya,”pungkasnya.(och)