26 Desa di Bondowoso Dapat Jalin Matra, DPMD : Terpenting Tepat Sasaran
- 27 June 2019
- 0
BONDOWOSO – Sebanyak 26 desa di Kabupaten Bondowoso mendapatkan bantuan program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat (Jalin Matra) pada tahun 2019.
Desa-desa yang tersebar dalam lima kecamatan itu terperinci dalam tiga program Jalin Matra, yakni untuk program PFK (Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan) ada 15 desa, dan program
RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) ada delapan desa. Kemudian, bantuan
PK2 (Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan) ada tiga desa.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), M Asnawi Sabil, usai Pembukaan Sosialisasi Jalin Matra Kabupaten, di Aula Sabha Bina 2, Kamis (27/6), mengatakan, pihaknya telah berusaha mengusulkan. Namun demikian, desa-desa yang terpilih berdasarkan evaluasi dari Pemprov.
“Tentunya Provinsi punya kriteria. Apa dan bagaimana. Bondowoso bisa dapat 26 desa. Karena ini sepenuhnya menjadi kewenangan Pemprov,” katanya.
Ia menerangkan bahwa pihaknya berterima kasih, karena diberi kepercayaan untuk selalu terlibat dan menjadi bagian yang strategis untuk mendorong percepatan penuntasan kemiskinan. Sekaligus ini juga menjaga masyarakat yang potensial miskin itu bisa dicegah.
Ia pun berharap program tersebut aman dan tepat sasaran. Serta betul-betul outputnya adalah masyarakat yang menjadi sasaran dari program itu bisa diselamatkan.
Baca Juga : Pererat Tali Silaturahmi, Kapolres Bondowoso Kunjungi Purnawirawan Polri
Sementara untuk jumlah detail warga per desa itu variatif, dan itu nanti pendamping yang mengetahui pastinya.
Dijelaskannya juga, hasil kordinasi dengan tim kabupaten serta rakor yang diadakan oleh provinsi bersama kabupaten/kota se Jawa Timur, kata Sabil, ikhtiar provinsi dan kabupaten dengan program tersebut mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Pasalnya, ternyata banyak hal manfaat dan positif dari program yang telah berjalan selama enam tahun itu di Bondowoso.
Sementara itu, Pendamping Jalin Matra untuk Program PFK (Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan), Muhlis, mengaku, bahwa bantuan yang diberikan dalam program PFK khususnya, untuk pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Bantuan itu tidak dalam bentuk uang, tapi barang yang disesuaikan dengan permintaan kepala rumah tangga perempuan. Jadi penerimanya semua perempuan. Rata-rata janda. Bantuan juga ada yang ternak. Tapi kita tekankan tidak ternak, karena ternak itu perkembangannya sangat lambat” jelasnya pada awak media.
Sejauh ini, data penerima telah diverikasi tinggal menunggu hasil klarifikasi. Yang kemudian, bantuan tersebut telah sesuai apa tidak.
“Jadi nanti kita mengajukan proposal ke Gubernur. Nanti dananya ditransfer ke rekening desa. Baru dibelanjakan ke sekertariatan desa,” ujarnya.
Dia memperkirakan bantuan untuk program PFK ini akan turun pada bulan Agustus 2019 ini.(och)