Share

SITUBONDO – Sebanyak 25 petani tembakau dari lima Kecamatan. Yakni Banyuglugur, Besuki, Jatibanteng, Mlandingan, dan Sumbermalang, terlihat antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan kain perca yang diadakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Situbondo, Kamis (11/8/2022).

Acara tersebut berlangsung di Serambi Kolam Renang Diva. Sumber anggaran dari kegiatan ini berasal dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2022.

Ketua TP-PKK Situbondo, Hj. Juma’ati Karna Suswandi, mengatakan kegiatan tersebut berlangsung selama tujuh hari. “Yakni mulai tanggal 11 hingga 22 Agustus 2022,” ucapnya.

Lebih lanjut, istri Bupati Situbondo ini optimis, pelatihan tersebut bisa bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan keluarga. “Ini kan dari limbah ya, jadi ibu-ibu ya harus sabar. Kalau ibu-ibu bisa menyesuaikan warnanya jadinya bagus, dan saya yakin bisa menghasilkan nilai ekonomis,” bebernya.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan kain perca, Inan, menjelaskan pelatihan tersebut sangat bermanfaat untuknya. “Awalnya yang kami tidak tau menjahit dan merangkai kain perca, alhamdulilah sekarang bisa. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Ketenagakerjaan Situbondo yang telah menggelar kegiatan ini,” tukasnya.

Baca Juga : Hadiri Acara Seminar Nasional di IKIP PGRI Situbondo, Ini Pesan Bung Karna

Perempuan asal Kecamatan Mlandingan ini menerangkan, kain-kain perca tersebut terlihat indah bila sudah berhasil dirangkai. “Insya Allah kami akan menularkan ilmu ini ke tetangga-tetangga, saudara. Karena ini sangat bermanfaat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pemkab Situbondo mengajak masyarakat dalam pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Santri Pancasila. Sebab keberadaannya jelas merugikan negara, karena tidak ada pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari DBHCHT.

Sekedar informasi DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Yang dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.

Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (ADV/OZI)