Share

BONDOWOSO – Sebanyak 196 mahasiswa  Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IAI Ibrahimy, Genteng, Banyuwangi, yang terdiri 194 perangkat desa dan 2 kepala desa dari 66 desa di Kabupaten Banyuwangi melangsungkan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) di Kabupaten Bondowoso. Mereka adalah perangkat Desa yang memperoleh beasiswa pengembangan aparatur desa, yang merupakan hasil MoU antara Pemkab Banyuwangi dengan IAI Ibrahimy Genteng. Kedatangan mereka disambut oleh Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, di pendapa Bupati, Rabu (5/9).

Kepala Prodi PMI IAI Ibrahimy menjelaskan, bahwa ditujunya Bondowoso sebagai sasaran PKL merupakan langkah yang telah dipikirkan matang-matang. Ia mengakui, bahwa Bondowoso sangat layak untuk dijadikan rujukan mahasiswanya untuk belajar pengembangkan potensi Desa.

“Bondowoso kami lihat good governancenya berjalan dengan lancar. Ini yang saya nilai sangat baik. Secara prestasi dan rekam jejaknya juga sangat bagus,” papar Zaki Al Mubarok, Kepala Prodi PMI IAI Ibrahimy.

Sementara Bupati Amin Said sangat pengapreasi semangat para peserta PKL untuk terus menimba ilmu. Baginya, bertemu dengan kepala desa dan perangkatnya merupakan kebahagiaan tersendiri. Karena aparatur desa sejatinya merupakan ujung tombak pembangunan nasional.

Baca Juga : Meski Ditekan, Pejabat Kutim Masih Bandel Terkait Lapor Harta Kekayaan

“Saya ucapkan selamat datang di Bondowoso republik kopi. Kami siap untuk membagi wawasan dari peserta PKL. Saya bangga ketika bertemu kepala desa dan perangkatnya. Karena ujung tombak pembangunan adalah Desa,” kata Bupati Amin saat memberikan kuliah umum.

Bupati Amin berharap, ilmu yang didapatkan bisa diimplementasikan terhadap proses pengembangan desa di desanya masing-masing. Amin menyatakan sangat bersyukur, karena diakhir masa jabatannya masih bisa saling berbagi pengetahuan.

“Mudah-mudahan bisa menginspirasi untuk nanti dikembangkan menjadi pengembangan potensi desa di desanya masing-masing. Kunjungan ini menjadi kehormatan untuk saling bergai atas apa yang telah saya bangun selama 10 tahun,”tutupnya.

Untuk informasi, para peserta PKL akan menimba ilmu di tiga lokasi. Yaitu wisata alam Almour di Desa Alassumur, Kecamatan Pujer, pertanian beras organik di Desa Lombok Kulon, kemudian di sentra produksi kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin. (abr)