Share

BONDOWOSO – Maraknya bantuan pertanian yang tidak tepat sasaran menjadi perhatian Dinas Pertanian (Dispertan) Bondowoso. Rencananya Dispertan bakal membuat kartu tani untuk menyalurkan berbagai bantuan bagi petani di Bondowoso. Saat ini proses pembuatan kartu tani masih dalam tahap sosialisasi. Kartu tersebut bisa digunakan untuk menebus jatah kebutuhan pertanian. Seperti subsidi pupuk dan seluruh bantuan dari pemerintah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, Munandar, mengatakan distribusi pupuk bersubsidi bakal lebih tertib. Pasalnya setiap kartu tani datanya terkoneksi langsung dengan pusat dan perbankan. Kartu itu juga menghindari penyalahgunaan. Seperti penimbunan pupuk bersubsidi.

“Jika jatah pupuk subsidi sudah habis, petani tidak bisa mengambil lagi. Karena program kartu itu sudah ditentukan kuotanya,” ungkapnya pada Memo Indonesia.

 

Baca Juga : Jelang Ramadan, Sekda Bondowoso: Kita Tindak Tegas Penimbun Barang

 

Untuk jenis pupuk yang bisa diakses oleh Petani, kata Munandar, hanya pupuk-pupuk bersubsidi saja. Dan dia memastikan bahwa semua kios di Bondowoso bisa terhubung dengan Kartu Tani ini.

”Itu sudah menyangkut di semua kios, dan kios itu sudah ada peralatannya. Semua ketemu di sana. Jadi Petani sudah mengambil bantuan apa saja akan ketemu di sana,” katanya. Terkait nilai dari setiap Kartu Tani, menurut Munandar semua bergantung dengan bantuan yang diberikan kepada setiap petani. Sehingga nilai dari setiap kartu petani tidak sama.

Rencanya kartu tani ini akan dilaunching pada Mei ini. Namun saat ditanya apakah kartu Tani ini akan diberikan pada seluruh petani di Bondowoso, Munandar mengatakan bahwa pihaknya menargetkan seluruh petani dari total 600 kelompok tani di Bondowoso menjadi terget Kartu Tani ini.

Namun demikian, sebelum itu pihaknya masih akan melakukan MoU dengan salah satu bank milik pemerintah, yaitu BNI. Pihaknya mengklaim bahwa dipilihnya BNI sebagai mitra Kartu tani sesuai dengan peetunjuk pemerintah pusat. “Jadi kami tidak bisa memilih. Itu sudah linknya pusat. Jadi pusat yang menetukan banknya,” pungkasnya. (och/esb)