Share

BONDOWOSO – Bupati Bondowoso Salwa Arifin kembali merotasi dua Pejabat Tinggi Pratama Eselon II di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso.

Pelantikan dua Pejabat Tinggi Pratama yang dinilai tertutup itu dilakukan di Pringgitan Pendopo Bupati Bondowoso, Jumat, (28/10/2022).

Ke dua pejabat yang dimutasi yakni Mohammad Imron jabatan sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan dimutasi menjadi Staf Ahli Bupati.

Kemudian Agung Tri Handono dengan jabatan sebelumya Staf Ahli Bupati dimutasi menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Bambang Soekwanto Sekda Bondowoso mengatakan bahwa pelantikan yang dilaksanakan hari ini tidak tertutup.

” Tidak tertutup kok, Karena yang dilantik hanya dua orang, makanya dilaksanakan di pringgitan ” jelasnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Menanggapi mutasi M. Imron yang sudah belasan tahun menempati jabatan Kepala Dinas Kesehatan, Bambang mengatakan sudah melalui tahap penilaian asessment.

“Sudah waktunya dimutasi, sebetulnya tahun 2020 sudah mau dimutasi, karena masih suasana Covid-19 makanya dibatalkan dan semua Pegawai Negeri Sipil itu harus siap ditempatkan dimana saja,dan tim penilainya bukan hanya saya di dalamnya ada Profesor dan Doktor” terangnya.

Disinggung tentang pengganti Imron sebagai Kadinkes, Bambang mengatakan, nanti Plt dan tentu yang dipilih memiliki basic pengetahuan kesehatan.

Namun sayangnya, Sekda Bambang enggan menyebutkan siapa penggantinya.

Untuk diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, M. Imron memimpin Dinas Kesehatan sejak Oktober 2011.

Baca Juga : Launching Mall Citiplaza, Bupati Salwa Harapkan Jadi Kebangkitan Ekonomi Lokal

Ia menjabat Kepala Dinkes dimulai sebagai Plt, hingga akhirnya pada tahun ke empat, Imron mengikuti open bidding dan menjadi kepala Dinkes definitif.

“Walaupun itu baru atau sudah lama, bahwa mutasi dalam rangka untuk penyegaran. Kemudian yang ke dua meningkatkan semangat dan prestasi kerja,” jelas Imron saat dikonfirmasi awak media usai pelantikan.

Ia juga menerangkan kepada penggantinya bahwa masih ada beberapa yang bisa ditingkatkan di OPD tersebut.

Termasuk menyelesaikan beberapa pekerjaan rumahnya. Seperti, membuat seluruh Puskesmas di Bondowoso jadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang ditargetkan tahun depan.

“Saya targetkan untuk ODF tahun depan, kita masih di angka sekitar hampir 90, tinggal 10 persen tahun depan bisa kita selesaikan,” jelasnya.

“Mudah-mudahan yang meneruskan nanti bisa menuntaskan,” tuturnya.

Tentang posisi barunya sendiri, Imron mengaku dirinya masih perlu banyak belajar dari tugas dan pokok fungsi di Staf Ahli bidang pemerintahan, hukum, dan politik.

“Terus terang saya harus banyak belajar dulu. Karena bagaimana pun saya dulu di kesehatan,” pungkasnya.(Och)