Share

BONDOWOSO – HIPPA Sido Makmur, Cindogo, Tapen, berhasil meraih rangking dua dalam pemaparan lomba OP Irigasi Partisipatif P3A tingkat nasional. Melihat hal itu, peluang Bondowoso untuk bisa meraih juara dalam ajang tersebut terbuka. Pemaparan atau presentasi dalam ajang tersebut memiliki bobot 40 persen.

Selanjutnya tim juri masih akan turun ke lapangan untuk meninjau dan memberikan penilaian terhadap program milik HIPPA. Penilaian saat turun ke lapangan itu memiliki bobot 60 persen. Melihat skema itu, Karna Suswandi selaku kepala dinas PUPR Bondowoso optimistis peluang Bondowoso untuk meraih juara terbuka lebar. Menurutnya, kalahnya Bondowoso dalam pemaparan dengan Yogyakarta hanya dalam hal penyajiannya saja. “Sebenarnya, untuk materi paparan kita menang. Tapi kita kalah dalam hal penyajian materia tersebut,” ungkap Karna.

Namun begitu, lanjut dia, materi dan program inovasi Bondowoso yang ditampilkan dalam ajang kali ini justru mendapatkan apresiasi bagus dari kementerian PU.

 

Baca Juga : Bondowoso Raih Rangking Dua Paparan HIPPA Nasional

 

Dia menjelaskan, ada tiga inovasi yang mendapatkan apresiasi. Yaitu irigasi tetes pada tanaman cabe dalam rangka mengehmat air dan menaikkan produkasi di musim kemarau. Apresiasi kedua pada sistem tanam blok yang membuat produktifitas padi naik menjadi 12,7 ton per hektar. Apreiasi ketiga yaitu Gema Pildasi. Program ini menurutnya diapresiasi karena bisa mencetak delapan hektar lahan baru. Melihat materi-materi yang dipaparkan dalam ajang kali ini, Karna pun optimistis saat juri turun lapangan nanti, Bondowoso bisa meraih poin maksimal. Sehingga bisa meraih juara dalam lomba OP Irigasi tingkat nasional 2017. “Kita optimistis dengan program yang kita miliki, peluang untuk juara terbuka lebar,” ungkapnya pada Memo Indonesia.

Seperti diketahui, dalam tahap paparan lomba yang digelar di Tangerang Selatan, Banten, 21-24 Mei tersebut, paparan HIPPA Sido Makmur meraih peringkat kedua dengan nilai 418,65. Sementara peringkat pertawa yaitu wakil dari DI Yogyakarta, P3A Triguna Tirta dengan nilai 424,55. Selanjutnya, HIPPA Jawa Tengah memperoleh poin 400,4 dan menempati posisi ketiga. Selanjutnya Sulawesi Selatan dengan poin 397,38 di posisi keempat dan NTT di posisi kelima dengan poin 393,00. Lima besar itulah nantinya yang akan mendapatkan penilaian lapangan. (esb)