Membangun kawasan Ijen Di Era Millenial ‘Bagian Kedua’
- 20 September 2019
- 0
Oleh Ahmad Muhyidin Sabir, Wakil Bendahara MD KAHMI Bondowoso
Berakhir sudah pagelaran festival millenial Bondowoso tahun 2019. Festival yang dilaksanakan selama satu minggu dengan ciri khas hastagnya #Ayokebondowoso.
Meski festival milenial sudah usai, namun gairah membangun kawasan wisata di era millenial tidak boleh dianggap selesai. Apalagi hastag #ayokebondowoso sudah dipilih Pemkab Bondowoso sebagai strategi ajakan untuk datang ke Bondowoso. Semoga hastag tersebut terus hidup meski acara festival millenial sudah selesai.
Cuacanya yang cukup sejuk, udara yang segar, masyarakatnya yang ramah, jauh dari kemacetan dan polusi udara, menjadikan Bondowoso seakan cukup menjadi kriteria Kabupaten primadona rujukan destinasi wisata Jawa Timur.
Tidak salah kalau kita berharap Kabupaten Bondowoso menjadi tujuan top wisata Jawa Timur. Dengan pesona wisata kawah ijen iconik, tentu bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan. Apalagi, seandainya konsep pemanfaatan potensi wisata seperti tulisan saya yang pertama bisa dilaksanakan, https://memoindonesia.com/artikel/membangun-kawasan-ijen-di-era-millenial/ lengkap sudah daya tarik wisata Bondowoso.
Sebagaimana diketahui bersama, kawah ijen adalah magnet yang luar biasa dalam menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya. Beribu-ribu wisatawan datang dari berbagai penjuru kota, bahkan dunia. Kondisi ini menjadi sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Agar kunjungan wisatanya lebih besar lagi, sekarang tinggal difikirkan bagaimana caranya ribuan wisatawan yang berkunjung ke kawah ijen, juga tertarik untuk menikmati kawasan wisata disekelilingnya.
Objek Wisata Di Kawasan Kawah Ijen Perlu Bersolek
Memang tidak mudah, perlu ada usaha ektra keras untuk mengoptimalkan keberadaan wisata kawah ijen. Menurut saya objek wisata di sekitar kawah ijen memang sudah bagus secara alamiah. Namun sepertinya perlu bersolek agar lebih memiliki daya pikat. Ya, bersolek, menghias diri agar kelihatan lebih menawan. Karena banyak opsi objek wisata selain kawah kawah ijen yang tak kalah menarik. Sebut saja seperti kawah wurung, pemandian air panas dan air terjun blawan, air terjun niagara mini, puncak megasari dan masih banyak yang lain.
Dengan memperbaiki segala fasilitas objek wisata kawasan itu, bisa dipastiakan menarik jumlah kunjungan wisata yang lebih besar. Objek wisata di sekitar kawah ijen bisa menjadi penopang bagi gunung yang terkenal dengan blue fire itu, maupun sebaliknya, kawah ijen menjadi penopang bagi wisata disekelilingnya.
Pemandian Air Panas Hanya Ada Tiga Di Jawa Timur
Khusus untuk pemandian air panas. Ternyata Jawa Timur hanya memiliki 3 destinasi wisata pemandian air panas. Yaitu pacet Mojokerto, Cangar Batu dan Blawan Sempol Bondowoso. Tentu kita boleh berbangga, karena tidak banyak Kabupaten lain memiliki pemandian air panas seperti di Bondowoso. Di Jawa timur bagian timur, hanya Bondowoso yang mempunyai pemandian air panas alami. Saya rasa itu peluang besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Bondowoso.
Sayangnya, ada yang janggal ketika saya mengunjungi wisata air panas ini. Saya kurang dapat mencerna dengan baik kenapa area parkir kendaraan berhadapan langsung dengan kolam berendam. Bisa dipastikan pengunjung yang datang ketika turun dari kendaraan langsung melihat beberapa wisatawan yang sedang berendam. Saya asumsikan wisatawan yang lagi asyik berendam merasa risi, marasa tidak enak dengan keadaan sekeliling. Mungkin lebih baik jika area parkir benar-benar terpisah. Letak parkiran tidak berdampingan dengan area berendam, dan area berendam khusus untuk area berendam saja.
Puncak Megasari Harus Memiliki Wahana Lain Selain Para Layang
Potensi puncak megasari juga tidak bisa dikucilkan. Ternyata pemerintah sudah mencurahkan perhatian yang cukup besar untuk membangun infrastruktur di area tersebut. Tinggal polesan sedikit saja destinasi wisata ini bisa menjadi primadona baru. Mengoptimalkan peluang yang ada untuk menjadikan destinasi tersbut lebih menarik.
Puncak megasari bisa dikembangkan menjadi area outbond. Menurut saya kondisi alamnya samgat mendukung. Akan sangat spektakuler jika ada wahana flyngfox, wisatawan bida memacu adrenalin turun dari puncak megasari dengan sangat cepat. Area bermain ATV di sekitar puncak megasari dirasa juga perlu, tinggal memaksimalkan ATV yang sudah ada. Dengan begitu wisatawan bisa menikmati area pemandangan sekitar puncak megasari sambil mengendarai ATV. Dijamin wisatawan yang datang dari berbagai daerah cukup puas menghabiskan waktu di puncak megasari.
Untuk paralayang yang berada di puncak megasari, kalaupun hanya khusus untuk event, saya kira wajar apabila kita jarang sekali melihat paralayang take off. Tapi itupun sayang dengan infrastruktur yang dibangun kalau hanya digunakan untuk event saja. Tapi kalau juga menyediakan fasilitas bagi wisatawan untuk merasakan terbang menggunakan paralayang dari puncak megasari baik single ataupun tandem, saya rasa wisatawan akan kebingungan mencari informasi ataupun petunjuk yg dibutuhkan wisatawan. Karena tidak adanya sama sekali petunjuk tentang fasilitas paralayang ini.
Perlu Membangun Serius Rest Area
Selain wisata yang sudah di sebutkan di atas, ada bebrapa fasilitas penunjang lain yang saat ini bermunculan di bangun oleh Pemerintah Desa di hilir wisata ijen. Sebut saja rest area kluncing, taman tirta agung dan beberapa destinasi wisata lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Menurut saya kegigihan Desa untuk membuat rest area perlu diacungi jempol. Bagaimana tidak, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki mereka gigih turut mengcover wisata ijen Bondowoso lebih baik. Meski fasilitas yang mereka suguhkan terkadang kurang memadai ketika harus melayani pelancong Internasional. Oleh sebab itu, perlu peran pemerintah daerah yang lebih inten untuk menjaga desa wisata ini bisa bertahan dan terus berkembang seiring dengan bertambahnya waktu.
Semua perlu dikoordinir dengan baik. Jadi ada yang diarahkan buat rest area yang bagus, warung makan yang memadai, home stay juga yang keren. Jangan semuanya bangun rest area. Atau jangan semuanya bangun warung makan.
Semuanya perlu di pikirkan dan direncanakan secara terpadu. Sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi. Karena bagi wisatawan, fasilitas fasilitas penunjang seperti hal di atas bisa menjadi faktor penting untuk mengunjungi suatu kawasan. Karena wisatawan tidak hanya berencana untuk berkunjung saja ke suatu destinasi wisata. Mereka pasti membutuhkan rest area, pasti mencari tempat makan yang memadai dan lain lain. Apalagi fasilitas penunjang tersebut berada di sekitar kawasan wisata ijen.
Jika pemerintah sudah pasrah dengan kondisi saat ini, sulit rasanya wisatawan akan berkunjung ke kawah ijen melalui bondowoso. Oleh sebeb itu, pemerintah perlu membangun kawasan ijen menjadi lebih menarik lagi.
Semoga dengan atensi yang lebih besar lagi dari semua pihak, Bondowoso menuju Kabupaten tujuan wisata baru di Jawa Timur bisa terwujud.
Kabupaten Bondowoso sebagai kota tape, kota republik kopi, kabupaten the higland paradise dan kota berseri.
Salam #ayokebondowoso